Web Science

21 03 2011

Saat ini Internet dengan teknologi webnya sudah merupakan sarana yang penting dan dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu dan berbagai lapisan masyarakat, tantangan yang dihadapi tidak lagi pada sisi teknis, tapi juga merambah ke arah sosial seperti budaya, bahasa, dan organisasi. Peningkatan kemampuan komputasi pada perangkat komputer serta juga meningkatnya infrastruktur dan aplikasi berbasis Internet telah mendorong terjadinya ledakan informasi. Seperti kita ketahui, saat ini pemahaman komputer bukan saja pada personal komputer ataupun notebook, tetapi perangkat mobile adalah juga merupakan salah satu bentuk komputer. Teknologi Internet dan Web telah memudahkan dalam melakukan penyimpanan dan pendistribusian data serta informasi. Ledakan informasi selain membawa nilai positif juga melahirkan permasalahan baru. Menurut Hearst [Helfin, 2003] salah satu problem baru pada ledakan informasi adalah terjadinya keragaman yang disebabkan oleh beberapa hal utama sebagai berikut:
1. Web adalah massive, dimana jumlah sumber data dan informasi berbasis web mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam orde ratusan ribu hingga juta per tahun.
2. Web bersifat terdistribusi, teknologi web memberikan tingkat autonomi yang lebih tinggi sehingga ketersebarannya juga semakin besar. Akibatnya setiap pemilik web dapat menyajikan data ataupun informasi dengan vocabulary yang berbeda walau yang dimaksud adalah sama.
3. Web juga bersifat dinamis, sebuah web bisa hadir pada jaringan Internet tidak terikat, lokasi geografis ataupun nama logika dari sebuah sumber informasi dapat berubah secara mudah dan sering, perubahan isi dari web juga tidak dapat diperkirakan.
4. Web bersifat open, sebuah web dapat dibuat dan dibaca oleh setiap orang secara prinsip. Sehingga isu keamanan dan kepercayaan (trust) menjadi permasalah tersendiri.
Pada ledakan informasi di Internet, search engine merupakan salah satu kill-application yang penting. Ini menjadi dorongan utama lahirnya search engine Mbah Google. Walaupun Google telah memiliki koleksi data yang menakjubkan, tetap saja masih ada kelemahan utama, yaitu kalau kita mencari sesuatu, maka yang sesuai dengan yang kita inginkan masih di bawah 5% dibandingkan koleksi yang ditampilkan dari pencarian Google. Ledakan informasi tersebut membawa pergeseran teknologi dan pemanfaatan Web semakin dominan. Secara luar biasa telah terjadi pergeseran Web 1.0 ke Web 3.0 sebagai berikut :
Web 1.0 yang sejak tahun 1992 mulai memperkenalkan beragam web browser, serta mendorong pertumbuhan pemanfaatan Web sebagai penyedia informasi. Pada tingkat ini web masih bersifat read only.
Web 2.0 mulai menjadi trend pada tahun 1997, ini memperkaya sifat yang read only menjadi read write. Aplikasi berbasis Web semakin banyak diterapkan. Web dan sosial dimulai dengan lahirnya berbagai sarana seperti wikipedia, blog, friendster.
Web 3.0 merupakan rancangan untuk memperkaya Web 2.0, dimana pada Web 2.0 baru memperhatikan pertukaran data antara manusia, pada Web 3.0 pertukaran data antar manusia-mesin, mesin-mesin dan manusia-manusia disempurnakan.
Berbagai riset yang komprehensif mempertanyakan bagaimana relasi Web dan relasi terhadap multi disiplin. Riset ini mendorong lahirnya paradigma Web Science. Web Science adalah sebuah ilmu dari desentralisasi sistem informasi. Web Science membutuhkan pemahaman akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang berusia baru beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang statis tetapi super dinamis. Berbagai riset pada Web Science [Berners-Lee,2006] banyak menekankan pada :
• trend perkembangan Web
• tantangan dalam pengembangan Web
• mendukung untuk ubiquity, mobility, new media dan meningkatnya jumlah data yang tersedia secara online
• pentingnya hal sosial seperti menghargai hak parivasi
• mengidentifikasikan varian dari penelitian Web

Sumber: webscience.org/
thomsonreuters.com/products…/science/science…/web_of_science/





New Media dan perkembangan budaya manusia

28 11 2010

Tahun 1981, Asrul Sani pernah menandaskan sebuah fenomena yang pada saat itu baru, yakni video. Ia mengatakan, “Sekarang ini kita berhadapan dengan suatu fenomena yang sumber dan pintu masuknya tidak lagi ketahuan, tetapi langsung masuk ke tengah-tengah keluarga dan rumah tangga.” Hafiz mengulas perkembangan fenomena ini dalam ranah sosial seni rupa kontemporer Indonesia.

Pada Desember 1981, Departemen Penerangan Republik Indonesia dan Dewan Film Nasional mengadakan seminar “Pengelolaan Teknologi Video untuk Pembangunan”. Seminar yang melibatkan praktisi seni (sastra, film, teater, dan seni rupa), teknokrat, militer, dan birokrat ini merupakan satu-satunya seminar tentang penggunaan medium video yang pernah diadakan. Salah satu pembicara dalam acara itu adalah Asrul Sani, yang memberikan gambaran bagaimana fenomena medium video telah menjadi bahaya laten di tengah masyarakat kita. Dalam makalahnya, Asrul menulis:
“Apakah masuknya secara sah atau tidak sah, tapi pada pokoknya benda itu sudah ada di tengah-tengah kita dan begitu ia berada di tengah kita, ia dapat diperbanyak secara sah atau tidak sah. Dalam hal ini, video merupakan satu alat penetrasi kebudayaan yang tidak bisa dihadapi hanya dengan peraturan tetapi harus dihadapi dengan daya tahan si pengguna video tersebut.”
Dari beberapa makalah yang sempat saya baca dari seminar itu, dapat dilihat bahwa medium video telah memberi ketegangan tersendiri pada masa itu. Salah satunya adalah kekhawatiran industri film yang menganggap video adalah acaman yang sistematis menuju kematian industri film di Indonesia. Namun yang menarik adalah respons pemerintahan Orde Baru terhadap perkembangan medium ini. Ketika itu, pemerintah merasa perlu membuat sebuah tata laksana tentang penggunaan video di masyarakat, karena kekhawatiran terhadap kemungkinan subversivitas media ini.
Medium Video di Indonesia
Membaca perkembangan medium di Indonesia, perlu digarisbawahi bahwa peran pemerintah sangat penting dalam membawa teknologi ini masuk ke Nusantara. Peran Presiden Soekarno tidaklah bisa kita abaikan, meski keputusan untuk mendirikan stasiun televisi di Indonesia merupakan bagian dari proyek mercu suarnya. Televisi Republik Indonesia (TVRI) hadir atas keinginan Soekarno untuk menghadapi ASEAN Games pada 1962. Ia tidak ingin bangsa Indonesia dilihat sebagai bangsa yang ketinggalan zaman. Dalam riset yang dilakukan Forum Lenteng, Jakarta, tentang fenomena sejarah perkembangan video di Indonesia (VIDEOBASE), tergambar bahwa sebenarnya kehadiran medium video melalui media televisi, yaitu TVRI, pada 1962 tidaklah jauh tertinggal dari yang terjadi di dunia Barat. Indonesia perlu bangga karena negara ini merupakan salah satu yang pertama menggunakan media televisi di Asia.
Kehadiran medium video merupakan keniscayaan teknologi, ekonomi, dan politik yang tidak dapat ditolak bangsa ini. Temuan yang didapat Forum Lenteng menunjukkan, teknologi alat rekam video dijual bebas sejak 1971, yang diikuti dengan penjualan alat pemutar video pada 1974 (lihat iklan pemutar video AKAI di koran Sinar Harapan, 5 Januari 1974). Sejak itu, video mulai masuk ke rumah-rumah kelas tertentu. Dominasi TVRI sebagai satu-satunya tontonan di rumah mulai tergerus. Dalam berbagai komentar di media massa, urusan video lebih banyak tentang moral, norma sosial seperti video yang akan merusak moral masyarakat. Video lebih banyak diperdebatkan dalam konteks pelarangan dan ketakutan-ketakutan.
Namun, bagaimana membaca perkembangan dunia kesenian (seni rupa) dengan kehadiran televisi (video) ini? Selama lebih dari 25 lima tahun video hadir di Indonesia, hampir tidak pernah saya menemukan seniman Tanah Air yang menggunakan medium ini sebagai media ucap seni rupa. Berbeda dengan di Barat, kehadiran televisi dengan teknologi videonya memicu perkembangan baru dalam seni rupa di sana. Gerakan pop art, fluxus, performance art, dan video art berkembang sangat pesat seiring dengan mulai mendominasinya media massa pada saat itu (1950-1960an) dan salah satunya televisi.
Ruangrupa menemukan dua seniman periode 1990-an yang mulai membuat karya video, yaitu Heri Dono dengan karya Hoping to Hear from You Soon (1992), yang memakai medium video sebagai bagian dari seni rupa instalasinya. Kemudian Krisna Murti dengan karya 12 Jam dalam Kehidupan Penari Agung Rai (1993), yang juga menjadikan video sebagai bagian dari karya instalasinya. Krisna Murti membenamkan beberapa monitor yang memuat video rekaman tentang penari tradisi, Agung Rai. Selain dua orang ini, sangat sulit menemukan seniman yang menggunakan medium video, baik sebagai bagian dari instalasi maupun karya utuh berupa video art (seni video)
Seni Video dan New Media Art di Indonesia
Pada 2006, Direktorat Kesenian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menerbitkan buku Apresiasi Seni Media Baru yang melibatkan beberapa penulis dan pekerja aktif seni media (media art) dan seni media baru (new media art) di Indonesia. Dalam pengantar buku tersebut, Surya Yoga (Direktur Kesenian) mengatakan bahwa seni media dan seni media baru berbeda dari jenis seni pada umumnya yang menggabungkan daya kreatif dengan estetis, seni ini lebih banyak mengolah kreativitas dan kemampuan logika. Hal ini banyak ditemukan pada karya seniman muda ketika itu. Buku terbitan pemerintah ini merupakan satu-satunya buku yang merangkum pikiran beberapa penulis, kritikus, kurator, dan seniman tentang bagaimana perkembangan seni media dan seni media baru di Indonesia.
Tahun 1990-an merupakan periode yang sangat penting dalam perkembangan seni video, seni media, dan new media art di Indonesia. Forum-forum regional dan internasional yang melibatkan seniman, seperti Heri Dono dan Krisna Murti, dalam pertukaran seni memberikan kesegaran dalam wacana seni rupa kontemporer di Indonesia. Penggunaan teknologi media oleh para seniman Indonesia dapat dilihat dengan dimulainya penggunaan medium video. Namun hanya beberapa seniman yang benar-benar menggeluti teknologi media ini dalam karya-karya seni rupa, seperti Krisna Murti.
Setelah reformasi 1998 adalah momen penting dalam perkembangan penggunaan teknologi media di masyarakat. Terbukanya keran demokrasi memberi peluang kepada masyarakat untuk memproduksi informasi sendiri menggunakan video, internet, layanan pesan singkat di telepon genggam (SMS), video streaming, dan lain-lain. Keterbukaan juga memunculkan inisiatif kelompok-kelompok anak muda kreatif dalam merayakan fenomena medium ini, seperti gerakan komunitas film independen di berbagia kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Komunitas film independen menjadi pendorong yang sangat signifikan bagi perkembangan penggunaan teknologi video oleh generasi muda. Jaringan komunitas ini menjadi bagian penting dalam perkembangan film pendek, seni video, dan new media art pada saat ini.
Beberapa generasi baru dalam perkembangan seni video dan new media art di Indonesia tersebut antara lain Jompet, Venza, Prila Tania, Tintin Wulia, Ade Darmawan, Hafiz, Reza Afisina, Indra Ameng, Irwan Ahmett, Wimo Bayang, Ariani Darmawan, Anggun Priambodo, Henry Foundation, Beni Wicaksono, Otty Widasari, Mahardika Yudha, Wok the Rock, Ari Dina Krestiawan, dan Bagasworo Aryaningtyas. Ada juga Ari Satria Darma, Muhammad Akbar, dan Maulana Adel Pasha yang mendapatkan grand prize dalam kompetisi ASEAN New Media Art Competition 2007. Maulana Adel Pasha dengan karya video Jalan Tak Ada Ujung memperoleh hadiah utama pada Indonesia Art Award 2008 yang diadakan Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI)di Galeri Nasional Indonesia. Award YSRI, yang biasanya diberikan kepada seni lukis dan mix media, untuk pertama kalinya diberikan kepada sebuah karya video pada 2008.
Selain itu, munculnya kelompok-kelompok seniman (artist initiative) juga menjadi salah satu pendorong berkembangnya new media art dan seni video di Tanah Air. Pertemuan interdisiplin dalam kelompok-kelompok ini membangun kesegaran wacana dalam membaca persoalan-persoalan kekinian dalam seni rupa di Indonesia. Kelompok seperti Ruangrupa, Mess 56, Bandung Center for New Media Art dan Commonroom, VideoLab, Rotten Apple, dan Forum Lenteng membuka peluang bagi kemungkinan penggunaan media baru dalam proyek-proyek seni yang mereka lakukan.
Dengan berbagai metode, kelompok-kelompok itu membangun jaringan dan program berbasis proyek seni yang bukan hanya memproduksi “barang” seni, melainkan juga memproduksi wacana dalam presentasi-presentasi yang mereka lakukan. Hal ini terlihat jelas pada kelompok seperti Ruangrupa, Commonroom, dan Forum Lenteng yang melakukan riset-riset kebudayaan dengan menggunakan metode seni dan perangkat ilmu sosial lainnya.





kekurangan dan kelebihan New media saat ini

10 11 2010

Fenomena jejaring social di internet dewasa ini benar2 mewabah, ada ratusan website yg menawarkan jasa pertemanan via dunia maya ini, sebut saja seperti myspace, tagged, youtube, wayn, twitter, mybloglog, dig, reddit, multiply, friendster, friendfeed, technorati, facebook, linkedin dan masih banyak lagi.

Namun tidak bisa dipungkiri facebook dan Twitter telah mencuri perhatian banyak pengguna diantara jaringan social yang lain.

Thus, facebook dan twitter, mana yg lebih bagus?

Secara subtansial tidak bisa disimpulkan mana yg lebih bagus diantara keduanya, Berikut ini adalah perbandingan facebook dan twitter .

Facebook menarik bagi orang yg ingin terus berhubugan dengan teman2 lama, teman2 sekolah, teman kantor dan kerabat. Kebanyakan orang akan dengan mudah bagaimana menggunakan facebbok. Facebook sangat menarik dengan aplikasi interfacenya yg sudah teringtegrasi dalam satu aplikasi. Sebut saja apalikasi email, download foto, video, chatting, notes, link dll. Makanya tidak jarang orang yg menggunakan akun facebooknya untuk terima email dan chatting, dan sudah tidak menggunakan mail yahoo atau gmail. Setelah login di facebook maka kita tidak perlu lagi login ke IM atau gtalk, tidak perlu lagi ke youtube untuk download video dll.

Twitter mungkin sedikit berbeda dgn facebook. Tidak jarang setelah orang membuat akun di twitter kebingungan harus melakukan apa, termasuk salah satu status twitter dari seornag teman seperti ini, “I’m still confusing what should I do with Twitter?”. Tapi setelah anda mencoba get-along dengan Twitter bisa jadi anda akan kecanduan juga. Meskipun tidan diprovide dalam satu aplikasi yg terintegrasi tp ada banyak 3th party developer aplikasi yg membangun aplikasi yg sangat menarik, seperti tweetphoto, tweetvideo, tweetdeck, dll.

Twitter adalah bagaimana anda memaksimalkan kekuatan 140 karakter untuk membangun jaringan baru, twiiter dengan cepat membangun opini para blogger, online marketer bahwa Twitter adalah media yang sangat berharga. Anda bisa mengajukan pertanyaan dan mendapat respon seketika.

Berbeda dengan Facebook, pada saat anda menfollow seseorng di Twitter atau anda telah mengetahui akun seseorang kamu bisa langsung berinteraksi dgn mereka tanpa harus menungggu follow balik dari mereka, maka pada saat itu update postingan dari orang tersebut akan terdisplay di frontpage anda tanpa harus menunggu approved dari orang tersebut. Contohnya saat anda mengetahui akun dari “Iwan Fals” http://www.twitter.com/iwanfals maka otomatis, kamu bisa berinteraksi dgn dia melalu fasilitas retweet atau bisa juga sekedar tweet dgn menyertakan @iwanfals distatus anda.

Display komentar di Twitter tidak disajikan dalam display berupa history, tapi anda cuman bisa mereply status sesorg tentu saja dengan maksimal 140 karakter. Lebih mirip wall to wall di facebook. Meskipun saat ini ada banyak 3th party membuat aplikasi seperti tweet longer dll.

Katakanlah anda pergi ke suatu pernikahan atau acara pertemuan social lainnya dimana mayoritas tamu acara tersebut anda kenal, seperti teman kantor, teman2 kuliah atau kerabat. Gaya komunikasi anda dengan para tamu adalah gaya Facebook. Anda bercakap2 dengan teman lama dan kenalan, Bercampur dan berbaur dalam cara yang intim dan akrab.

Sekarang, ketika Anda pergi ke sebuah pesta besar atau acara sosial di mana Anda tidak tahu sebagian besar orang yang hadir, Anda akan menggunakan gaya yang sangat berbeda dalam berkomunikasi, lebih mirip Twitter; anda ingin bertemu orang-orang dan entah bagaimana caranya agar diri Anda dikenal, mungkin melakukan pendekatan formal, meskipun sedikit kaku tapi peluang untuk mendapat network baru jadi terbuka.

Jadi mana yang terbaik?

Kelebihan Twitter

  • Mudah untuk mengupdate dan lebih banyak kesempatan untiuk mandapatkan jaringan yg lebih luas.
  • Siapa pun menjadi Follower orang lain kecuali diblokir.
  • Pure alat komunikasi, cepat tanggap
  • Anda tidak perlu harus log in untuk mendapatkan update; Anda bisa menggunakan aplikasi pembaca RSS.
  • Sangat interaktif, extensible messaging platform dengan API terbuka, banyak aplikasi lain yang sedang dikembangkan (Twitterific, Summize, Twhirl, dll)
  • Potensi menggunakan media inin untuk periklanan di masa mendatang .
  • Twitter mungkin lebih terukur dari Facebook, memberikan keuntungan biaya.

Kekurangan Twitter

  • Terbatas fungsionalitas misalnya dalam menemukan orang-orang, mengirim pesan singkat
  • Terbatas untuk 140 karakter per update
  • Tidak semua orang menemukannya dengan cepat manfaatnya.
  • Terlalu menekanan pada penghitungan pengikut
  • Mudah disalahgunakan untuk spam dan meningkatkan tingkat kebisingan jaringan.

Kelebihan Facebook

  • Applikasi yg terintegrasi, email, instant messaging, gambar / video sharing, dll
  • Kebanyakan orang dapat dengan cepat memahami manfaatnya, misalnya berhubungan dengan teman, keluarga dan membuat kontak; beberapa orang menggunakan Facebook bukannya email dan IM lagi.
  • Lebih menekankan pada hubungan yang mendalam dengan orang lain.

Kekurangan Facebook

  • Lebih sulit untuk memperbarui jaringan.
  • Memerlukan investasi waktu untuk menyadari manfaat yang berkelanjutan
  • Memerlukan approval user untuk mengizinkan orang lain untuk menjadi teman.
  • Kurang langsung tanggapan; kecuali Anda tetap masuk pada terus-menerus online

Pada dasarnya Facebook dan Twitter bisa menjadi media yg ampuh unutk memperluas networking atau memasarkan produk bisnis anda, instead sekedar mengupdate status dgn kalimat standard seperti “lagi makan siang”

 

http://r2note.co.cc/





Berbagai macam pemanfaatan internet

10 11 2010

UNTUK PENDIDIKAN
Seperti yang kita ketahui sebagai salah satu sumber belajar tercanggih, internet tengah dimanfaatkan oleh banyak orang. Menurut Roy Suryo, pakar telematika berdasarkan statistik Indonesia terdapat 11, 5 juta jiwa orang yang melakukan akses internetatau 5,2 %dari total pengguna internet di seluruh Indonesia, berkembang dengan sangat pesat dan sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap orang. Penyebabnya dikarenakan oleh jaringan internet yang telah mengglobal ini memungkinkan seseorang mengakses sumber informasi di seluruh dunia dengan mudah, termasuk informasi dalam bidang pendidikan. Adapun manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi-materi belajar , akses kepada narasumber bisa dilakukan tanpa harus bertemu secara fisik, dan sebagai media kerjasamainternet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
Kita, para pelajar merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet, karena berbagai refrensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Pelajar tak lagi harus kesulitan mencari buku-buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah . Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang ditemui di internet cenderung lebih up to date.
Dengan memperhatikan segala kelebihan dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar bagi kita tentunya internet diharapkan memiliki dampak yang positif bila dibandingkan dengan pemanfaatan sumber-sumber belajar konvensional lainnya, dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa yang menggunakannya, apalagi bila mempertimbangka fakta dalam penelitian dari Wilfrid Laurier University (1998), Canada yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan World Wide Web (www) dalam pembelajarannya terbukti dua kali lebih cepat waktu belajarnya dibanding mahasiswa klasikal, 80% mahasiswa tersebut berprestasi baik dan amat baik, serta 66% dari mereka tidak menggunakan bahan cetak (hard copy). Sehingga dengan mempertimbangkan fakta diatas, kita mungkin bisa mencontohnya, dengan memanfaatkan fasilitas internet yang telah difasilitasi oleh sekolah, dan semoga pidato saya dapat membuka mata kita untuk lebih memberdayakan internet lebih luas, tak hanya sebatas sebagai media hiburan, seperti friendster dan chatting, yang seperti selama ini kita lakukan.

UNTUK BISNIS

Manfaat internet sangat tergantung pada produk dan jasa yang akan ditawarkan. Produk yang satu memanfaatkan Internet secara berbeda dengan produk yang lainnya. Tipe atau jenis usaha pun akan turut mempengaruhi cara orang memanfaatkan Internet sebagai sarana bisnisnya, apakah dia seseorang pemasok, distributor atau seorang pengecer.

Berikut ini adalah contoh pemanfaatan dan manfaat Internet sebagai media bisnis:

*) Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan
Untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh pelanggan harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati, pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis pelanggan. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di Iternet tersebut.

*) Analisa produk dan pasar
Internet dapat dijadikan tempat yang baik utuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelangganya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Setelah produk itu diluncurkan maka perusahaan pun dapat memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya. Hal ini sangat mempengaruhi munculnya lowongan untuk cari ide-ide baru!

*) Nasehat dan bantuan pakar di bidangnya
Tidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita harus membayar dengan harga sangat mahal.

*) Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja
Sekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui Internet semakin digemari oleh perusahaan-perusahaan. Di Internet terdapat banyak sekali daftar  lowongan kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya melalui Internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkan
tenaga kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di Internet.   Riwayat hidup tidak hanya dapat ditampilkan menggunakan web tetapi fasilitasnya juga ada di Internet seperti newsgroup atau usenet.

*) Akses informasi dan penyebaran informasi
Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat  mengakses informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video conferencing. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.

*) Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan  biaya murah
Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu  mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat. Seringkali ditemukan keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.

*) Peluang bisnis baru
Banyak yang secara terus menerus memanfaatkan Internet untuk mencari ide-ide inovatif dan baru. Pemakai Internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan penelitiannya di Internet tetapi juga ada nya suasana kooperatif di antara pemakai internet. Internet sering pula
dijadikan forum komunikasi di antara para peminat di bidang masing-masing.

Dari forum-forum komunikasi tersebut sering pula menimbulkan ide produk yang baru dan inovatif.  Banyak fasilitas aplikasi yang tersedia di Internet di antaranya FTP, gopher, usenet, telnet, WWW. Dari berbagai fasilitas ada, WWW merupakan aplikasi yang paling banyak dipakai para pemakai individual maupun profesiona atau bisnis.

Beberapa alasan mengapa para profesional memanfaatkan WWW sebagai media bisnis:

*) Web dapat memantapkan kehadirannya di dunia bisnis.

*) Web memberikan kesempatan bagi perusahaan memasuki jaringan yang lebih   global.

*) Web menyediakan informasi bisnis untuk pelanggan dan masyarakat secara  luas
*) Web dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan secara lebih baik dengan  adanya berbagai fasilitas yang menarik dan interaktif.

*) Web dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap produk maupun perusahaan.

*) Web menjadi sarana pemberitaan informasi yang sensitif terhadap waktu

*) Web juga dapat dijadikan sarana menjual produk atau tempat transaksi

*) Web dapat menyajikan informasi secara interaktif dengan memanfaatkan
multimedia

*) Web mampu mencapai pasar ditinjau secara demografi sesuai dengan yang diinginkan

*) Web menjadi saran untuk tanya jawab antara pelanggan dengan perusahaan  atau sering disebut frequently asked question (FAQ)

*) Web dapat memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk melakukan kontak   atau berkomunikasi dengan pramuniaganya secara langsung

*) Web membuka kemungkinan bagi perusahaan memasuki pasar internasional

*) Web dapat mensiptakan pelayanan 24 jam

*) Web  memungkinkan melakukan perubahan informasi yang tersedia dengan cepat

*) Web akan memberikan kesempatan pelanggan untuk memberikan umpan balik  kepada perusahaan

*) Web dapat dijadikan ajang uji coba terhadap produk dan jasa yang ditawar kan

*) Web dapat dijadikan saran media informasi, publikasi perusahaan dan
promosi. Web dapat mencapai pasar yang terspesilisasi

*) Web juga dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pasar lokal

Dengan melihat manfaat yang dapat diperoleh seperti yang telah disebutkan
di atas, perusahaan dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk memantapkan
bisnisnya dengan cara:

– Katalog online secara elektronis
– Komunikasi satu-satu dengan pelanggan
– Mendukung penjualan
– Dukungan purna jual produk atau jasa
– Mempertajam kehadiran perusahaan
– Iklan produk dan jasa
– Penelusuran order pelanggan
– Pendukung penelitian konsumen
– Rekruitmen tenaga kerja
– Transaksi secara elektronis
– Publikasi secara online
– Penyaluran barang atau distribusi
– Meningkatkan dana investasi
– Sumber bisnis dan jaringan pribadi
– Komunikasi bisnis dengan cara menyediakan tenaga pramuniaga secara online, komunikasi antar kantor, komunikasi jarak jauh dengan suara, konferensi  melalui video. Electronic data interchange (EDI)

 

sumber:

http://www.pengenalanteknologi.com

http://www.kaskus.com





APAKAH TABUT PERJANJIAN YANG HILANG TELAH DITEMUKAN

15 10 2010

APAKAH TABUT PERJANJIAN YANG HILANG TELAH DITEMUKAN
Sesuatu yang lama telah menjadi penyelidikan komunitas ahli Kitab Suci tentang keberadaan Tabut Perjanjian, kini dunia mulai menaruh perhatian setelah filem berjudul Raiders of the Lost Ark beredar dengan sukses. Sekarang ini terdapat beberapa kemungkinan letak keberadaannya
Berdasarkan dokumen-dokumen kuno Yahudi, diperkirakan bahwa Tabut ini disembunyikan di Gunung Nebo di tepi sungai Yordan sebelah timur. Wilayah ini merupakan negara Yordania sekarang, tetapi tanpa petunjuk tentang keberadaan Tabut ini.
Ada yang memperkirakan bahwa Tabut ini disembunyikan di sekitar Laut Mati di sebelah barat sungai Yordan. Lokasi ini menjadi perhatian karena dekat dengan situs kuno Qumran tempat dimana Gukungan Laut Mati ditemukan. Di tempat ini dipercaya bahwa Tabut dan artefak lainnya dikubur di salah satu gua suci seperti halnya Gulungan Laut Mati.
Pandangan lain juga mengatakan bahwa Tabut ini berada dibawah Yerusalem, dalam terowongan gua. Ada juga yang memperkirakan lokasinya di situs penyaliban, Gordon Kalvari. The Temple Institute yang berada di kota Yerusalem tua, suatu organisasi Ultra Ortodox Yahudi yang mengabdikan diri untuk merancang dan membangun kembali Kuil Yahudi, mengatakan bahwa Tabut tersebut berada di bawah puncak Kuil, dan mereka percaya bahwa Tabut ini akan timbul saat Kuil Yahudi tersebut dibangun.
Cukup menarik, dalam tesis Raiders of The Lost Ark dikatakan bahwa Tabut ini dibawa dari Kuil oleh Firaun Sisak, tapi pandangan ini tidak populer. Pandangan ini mungkin berasal dari tradisi bahwa Tabut ini terletak di mulut sungai Nil, didataran rendah Mesir.
Pandangan yang mendapat sedikit perhatian sampai dekade yang lalu, sekarang ini dipopulerkan oleh buku The Sign and The Seal: The Quest for The Lost Ark of Convenant, oleh jurnalis Inggris Graham Hancock. Menurut buku ini diperkirakan bahwa Tabut ini dibawa keluar dari Yerusalem kuno pada azaman Raja. Banyak versi dari cerita ini, tapi diperkirakan yang melakukan hal ini adalah putra Sulaiman dari Ratu Sheba. Sekalipun hubungan ini tak disebutkan dalam Alkitab sekalipun disebutkan adanya pertemuan oleh dua Monarki ini (I Raja-Raja 10) dalam tradisi diketahui bahwa Ethiopia diperkirakan menjadi lokasi kuno kerajaan Sheba.
Putra Ratu Sheba diperkirakan bernama Menelik, dikatakan bahwa ia telah membawa Tabut ini ke sana untuk menjaga keamanannya, hal ini menurut kronologi kerajaan Ethiopia. Cerita ini juga berkembang di kalangan Yahudi Hitam Ethiopia atau yang lebih dikenal dengan Falasha. Yahudi hitam ini, yang mempraktekkan Yudaisme, menjadi perhatian duani tatkala pemerinta Israel menerbangkan mereka untuk pembebasan dari penganiayaan politis di tahun 1976.

Asosiasi Riset Alkitab (Associates for Biblical Research) tidak terlibat dalam usaha pencarian Tabut ini. Dapat dikatakan bahwa Tabut ini akan merupakan penemuan terbesar sepanjang masa. Tapi arkeologi bukanlah perburuan harta dan Alkitab tak membutuhkan penemuan Tabut ini untuk membuktikan kebenarannya.
Kabarnya tabut perjanjian sekarang SUDAH berada di negara Israel, pada tahun 1991 secara mengejutkan pemerintah Israel mencairkan dana sekitar 100 juta US$ untuk mengangkut sekitar 10.000 orang Yahudi Ethiopia atau biasa disebut black jews. Kenapa saya sebut-sebut Yahudi Ethiopia, ada apa dengan Ethiopia. Apakah tabut perjanjian YHWH ada disana ? bagaimana bisa ? bukankah pada Bait suci salomo sudah dihancurkan dan bangsa Israel di buang ke Babel. Dan banyak penelitian kalau sudah tidak ada lagi yang bisa ditemukan dari reruntuhan bait suci tersebut.

Nah ini dia kepingan puzzle yang perlu kita lihat dan selaraskan.

-Keturunan Ham

-Ratu Syeba

-Raja Salomo

-Raja Menelik I

Ham, adalah keturunan Nuh. Sem adalah si sulung, kemudian Yafet dan kemudian Ham sebagai si bungsu. Sem adalah Bapak dari mayoritas orang-orang kulit kuning (asia). Yafet kulit putih(eropa) dan Ham kulit hitam (afrika). Negara Afrika adalah negara budak pada masa imperialisme dan kolonialisme. Bisa jadi ini karena kutuk Nuh kepada Ham, karena Ham melihat Nuh telanjang dan mulutnya langsung”ember”.(baca kejadian 9)

Syeba, adalah suatu negri. Dikatakan dalam kitab I Raja-Raja kalau Salomo didatangi oleh Ratu negri Syeba. Bangsa Syeba ini adalah keturunan langsung dari Raema yang merupakan keturunan dari Ham (baca kejadian 10). Salomo memiliki 700 istri dan 300 gundik, pernahkah anda tahu nama salah satu istrinya?? tidak. Hanya Ratu Syeba yang pernah secara jelas dinyatakan sebagai istri dari seorang Raja Salomo.

Menelik I, siapakah Menelik ? Menelik adalah Pangeran negri Syeba pengganti dari Ratu Syeba. Menelik adalah buah hati Ratu Syeba dan Raja Salomo. Pengikut dan keutrunan dari Menelik inilah yang disebut sebagai orang Etiopia Yahudi. Orang Yahudi hitam keling pemuja YHWH. Menelik tumbuh besar dengan didikan ala Salomo, sebelum Salomo jatuh dalam penyembahan berhala. Karena Ratu Syeba meninggal, maka Menelik menjadi pewaris tahta dari Ratu Syeba.

Berdasarkan kitab sejarah resmi dari negara Etiopia yang lebih dikenal dengan nama “Glory of Kings” (Kebra-Nagast) disitu tercantum apa yg telah terjadi dengan tabut perjanjian tersebut. Ketika Ratu dari Syeba meninggal dunia Pangeran Menelik I pada saat itu sudah berusia 19 th. Ia berhasrat meninggalkan Yerusalem untuk kembali kenegara Ibunya untuk diangkat menjadi raja disana.

Sebelum ia berangkat, Raja Salomo telah memerintahkan para tukangnya untuk membuatkan duplikat dari Tabut Suci yang akan dihadiahkan kepada Pangeran Menelik I, sebab ia adalah putera dari istri kesayangannya – Ratu dari Syeba. Maklumlah Pangeran Menelik I telah dididik oleh Raja Salomo untuk percaya dan taat kepada Tuhan Allah.

Pada saat pesta perpisahan Pangeran Menelik I membunuh para imam penjaga Tabut Suci dengan minuman anggur yang sudah dicampur dengan racun. Dan ia membawa Tabut Suci yang asli ke Aksum (Etiopia) beserta para imam yang benar-benar taat kepada Tuhan Allah, karena ia melihat para istri dari Raja Salomo semuanya sudah tidak percaya kepada Tuhan Allah lagi, mereka semuanya sudah menjadi murtad dan berdosa terhadap Tuhan Allah, oleh sebab itulah Tabut Suci nya dicuri dan dibawa oleh dia kenegaranya. Sedangkan copy dari Tabut Suci yang seyogianya untuk dia, ditinggal olehnya di dalam bait suci.

Para imam di dalam bait suci tidak bisa membedakan antara yang asli dan dan copy-annya. Pangeran Menelik I berangkat membawa Tabut Suci tersebut dengan catatan akan dikembalikan kembali ke Yerusalem pada saat bangsa Yahudi sudah tidak murtad lagi terhadap Tuhan Allah, ternyata sampai dengan 3000 tahun kemudian hal ini belum terjadi.

Para Imam Israel dan Pangeran Menelik I menamakan dirinya sebagai “Betha Israel” dan sekarang mereka lebih dikenal sebagai suku Falasha. Keturunan dari Pangeran Menelik I memerintah negara Etiophia sehingga wafatnya Kaiser Heila Selassie di th 1975.

Mungkin anda tidak percaya bahwa sudah dari dahulu banyak sekali penganut agama Yahudi di negara Etiopia, bahkan ini tercantum di Alkitab Perjanjian Baru (Kis 8: 27) Pada waktu itu ada seorang pegawai istana Etiopia yang sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya. Orang itu seorang pegawai tinggi yang bertanggung jawab atas semua kekayaan Kandake, ratu negeri Etiopia. Orang itu telah pergi ke Yerusalem untuk berbakti kepada Allah dan sekarang sedang kembali dengan keretanya. Sementara duduk di dalam kendaraannya itu ia membaca Buku Nabi Yesaya.

Bangsa Israel sebenarnya sudah mengetahui hal ini bahkan pernah di muat di majalah B’nai B’rith Messenger, bahkan Anda bisa membaca di Encyclopedia Britannica satu artikel: It (Aksum-Aduwa) contains the ancient church where according to tradition, the Tabot, or Ark of the Convenant brought from Jerusalem by the son of Salomon and the Queen of Sheba, was deposited and is still supposed to rest.

Bahkan sudah tercantum di dalam Alkitab bahwa pada suatu saat Tabut Allah akan dibawa kembali dari negara Etiopia ke Yerusalem (Yesaya 18,1,7)

Sebelum diangkut ke Yerusalem tahun, ternyata tabut suci tersebut ada di Aksum – kota bagian utara dari Etiopia. Tabut tersebut sudah disimpan disana sejak sekitar 3.000 th yang lampau, sejak kerajaan Salomo. Disimpan di dalam satu tempat rahasia, di dalam gua dibawah tanah dari gereja “Zion of Mary”. Gua tersebut dijaga dengan ketat oleh para imam dari keturunan raja Israel.

Tabut tersebut di simpan di dalam ruangan yang di kelilingi oleh tujuh tembok. Hanya ruangan dari tembok pertama sampai dengan ke empat bisa digunakan untuk berdoa oleh para imam disana. Dan untuk ruangan ke lima maupun ke enam hanya boleh dimasuki oleh para tetua imam saja. Sedangkan yg boleh masuk keruangan paling dalam atau ruangan ketujuh dimana tabut tersebut disimpan, hanya seorang imam pilihan saja, yakni yang menjadi penjaga dari tabut suci tersebut.

Imam penjaga tabut, tidak diperkenankan keluar dari gua tersebut, bahkan ia hanya diperbolehkan keluar sampai dengan keruangan ke enam saja, untuk mengambil makanan/minuman yg dibawakan oleh imam tetua lainnya. Ia harus tinggal diruangan tersebut selama hidupnya, bahkan ia harus puasa dan berdoa selama 225 hari dalam setahun. Apabila ia mati maka ia akan digantikan oleh imam pilihan lainnya.

Daftar Pustaka:
Graham Hancook “explosively controversial international bestseller”.
http://www.in-christ.net/artikel/misi/tabut_perjanjian_israelsudah_kembali
http://www.christiananswers.net/indonesian/q-abr/abr-a002-in.html
Fisher, Milton C. 1995. “The Ark of the Covenant: Alive and Well in Ethiopia?” Bible and Spade 8/3, pp. 65-72.
Hancock, Graham. 1992. The Sign and the Seal: The Quest for the Lost Ark of the Covenant. New York: Crown Books.





All about new media

15 10 2010

Sejarah perkembangan New media

new media adalah istilah yang luas yang muncul di bagian akhir abad ke-20 untuk mencakup penggabungan dari media tradisional seperti film, gambar, musik, diucapkan dan ditulis kata, dengan kekuatan interaktif teknologi komputer dan komunikasi, komputer konsumen diaktifkan perangkat dan yang paling penting Internet. new media mengulurkan kemungkinan akses on-demand untuk konten kapan saja, di mana saja, pada setiap perangkat digital, serta umpan balik pengguna interaktif, partisipasi kreatif dan pembentukan masyarakat sekitar isi media. Apa yang membedakan new media dari media tradisional bukan digitalisasi konten media ke bit, tetapi kehidupan yang dinamis dari “new media” isi dan hubungan interaktif dengan konsumen media. Kehidupan ini dinamis, bergerak, bernapas dan mengalir dengan berdenyut kegembiraan secara real time. Lain janji penting dari New Media adalah “demokratisasi” dari, penerbitan penciptaan distribusi, dan konsumsi isi media.

Dengan demikian, siaran televisi definisi tinggi digital film dilihat pada plasma TV digital masih merupakan contoh dari media tradisional, sementara “analog” kertas poster dari sebuah band rock lokal yang berisi alamat web dimana para fans dapat menemukan informasi dan digital download musik adalah contoh komunikasi new media.

Wikipedia sendiri adalah salah satu contoh terbaik dari fenomena new media, menggabungkan teks Internet digital dapat diakses, gambar dan video dengan web-link, partisipasi kreatif kontributor, umpan balik pengguna interaktif dan pembentukan komunitas peserta editor dan donor.

Sebagian besar teknologi digambarkan sebagai “new media” yang digital, sering memiliki karakteristik dimanipulasi, melalui jaringan, padat, kompresibel, interaktif dan tidak memihak . Beberapa contoh mungkin Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD. new media tidak program televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas – kecuali mereka mengandung teknologi yang memungkinkan interaktivitas digital, seperti grafis yang berisi tag-link web .
Isi

 

 

 

 

 

 

Sejarah

Pada tahun 1960, hubungan antara komputasi dan seni radikal mulai tumbuh lebih kuat. Tidak sampai 1980-an yang Alan Kay dan rekan kerja di Xerox PARC mulai memberikan kekuatan komputer pribadi untuk individu, daripada memiliki organisasi besar bertanggung jawab atas ini. “Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, bagaimanapun, tampaknya kita menyaksikan berbagai jenis hubungan paralel antara perubahan sosial dan desain komputer Meskipun tidak berhubungan kausal,. Konseptual masuk akal bahwa Perang Dingin dan desain Web berlangsung tepat pada waktu yang sama. ”

Sampai tahun 1980-an mengandalkan media cetak dan terutama tergantung pada model siaran analog, seperti televisi dan radio. Dua puluh lima tahun terakhir terjadi transformasi cepat ke media yang ditautkan pada penggunaan komputer digital, seperti Internet dan game komputer. Namun, contoh-contoh ini hanya representasi kecil dari new media. Penggunaan komputer digital telah mengubah sisa ‘tua’ media, seperti yang disarankan oleh munculnya televisi digital dan publikasi online. Bahkan bentuk media tradisional seperti mesin cetak telah diubah melalui penerapan teknologi seperti perangkat lunak manipulasi gambar seperti Adobe Photoshop dan alat-alat desktop publishing.

Andrew L. Shapiro (1999) berpendapat bahwa “munculnya baru, teknologi digital sinyal pergeseran berpotensi radikal yang mengendalikan informasi, pengalaman dan sumber daya” (Shapiro dikutip dalam Croteau dan Hoynes 2003: 322). W. Russell Neuman (1991) menunjukkan bahwa sementara “new media” memiliki kemampuan teknis untuk menarik dalam satu arah, kekuatan ekonomi dan sosial tarik kembali ke arah yang berlawanan. Menurut Neuman, “Kami menyaksikan evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video, dan komunikasi teks elektronik yang akan mengaburkan perbedaan antara komunikasi interpersonal dan massa dan antara komunikasi publik dan swasta” (Neuman dikutip dalam Croteau dan Hoynes 2003: 322). Neuman berpendapat bahwa New Media akan:

* Mengubah arti jarak geografis.
* Biarkan untuk peningkatan besar dalam volume komunikasi.
* Memberikan kemungkinan meningkatkan kecepatan komunikasi.
* Memberikan kesempatan untuk komunikasi interaktif.
* Memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya terpisah untuk tumpang tindih dan interkoneksi.

Akibatnya telah anggapan dari cendekiawan seperti Douglas Kellner, Callum Rymer dan James Bohman bahwa new media, dan terutama internet, menyediakan potensi untuk ruang publik demokratis postmodern, di mana warga negara dapat berpartisipasi dalam informasi dengan baik, debat non-hirarkis berkaitan dengan struktur sosial mereka. Berbeda ulama ini penilaian positif dari potensi dampak sosial new media seperti Ed Herman dan Robert McChesney yang telah menyarankan bahwa transisi ke new media telah melihat beberapa perusahaan telekomunikasi kuat transnasional yang mencapai tingkat pengaruh global yang sampai sekarang terbayangkan .

Recent kontribusi ke lapangan seperti Callum Rymer (2009) dan presentasi baru-baru ini di Wikipedia, serta Lister et al. (2003) dan Friedman (2005) telah menyoroti baik implikasi positif dan negatif potensial dan aktual teknologi new media, menunjukkan bahwa beberapa karya awal ke dalam studi new media bersalah karena determinisme teknologi – dimana dampak media ditentukan oleh teknologi sendiri, daripada melalui menelusuri jaringan sosial kompleks yang diatur pengembangan, pendanaan, pelaksanaan dan pengembangan teknologi masa depan apapun.
[Edit] Apa itu New Media?

Meskipun ada beberapa cara yang New Media dapat digambarkan, The New Media Reader disunting oleh Wardrip-Fruin dan Montfort mendefinisikan New Media dengan menggunakan delapan proposisi sederhana dan ringkas:

1. New Media versus cyberculture – cyberculture adalah studi tentang berbagai fenomena sosial yang berkaitan dengan komunikasi dan jaringan Internet (blog, online multi-player gaming), sedangkan New Media lebih berkaitan dengan objek budaya dan paradigma (digital untuk televisi analog, iPhone ).
2. New Media sebagai Teknologi Komputer Digunakan sebagai Distribusi Platform – New Media adalah obyek budaya yang menggunakan teknologi komputer digital untuk distribusi dan pameran. misalnya (Setidaknya untuk sekarang) Internet, situs Web, multimedia komputer, Blu-ray disk dll masalah dengan hal ini adalah bahwa definisi harus direvisi setiap beberapa tahun. Istilah “new media” tidak akan “baru” lagi, sebagai bentuk budaya sebagian besar akan didistribusikan melalui komputer.
3. New Media sebagai Data Digital yang Dikendalikan oleh Software – Bahasa New media didasarkan pada asumsi bahwa, pada kenyataannya, semua benda budaya yang mengandalkan representasi digital dan pengiriman berbasis komputer melakukan berbagi sejumlah kualitas umum. new media dikurangi menjadi data digital yang dapat dimanipulasi oleh perangkat lunak sebagai data lainnya. Sekarang media operasi dapat membuat beberapa versi dari objek yang sama. Contohnya adalah gambar disimpan sebagai data matriks yang dapat dimanipulasi dan diubah sesuai dengan algoritma tambahan yang diimplementasikan, seperti inversi warna, abu-abu-scaling, mengasah, rasterizing, dll
4. New Media sebagai Mix Budaya Antara Ada Konvensi dan Konvensi Perangkat Lunak -. “New Media hari ini dapat dipahami sebagai campuran antara konvensi budaya yang lebih tua untuk representasi data, akses, dan manipulasi dan konvensi terbaru dari representasi data, akses, dan manipulasi The “lama” Data adalah representasi dari realitas visual dan pengalaman manusia, dan “baru” adalah data numerik. Komputer ini terus keluar dari kunci “kreatif” keputusan, dan didelegasikan kepada posisi seorang teknisi. ” misalnya Dalam film, perangkat lunak yang digunakan di beberapa daerah produksi, pada orang lain dibuat menggunakan animasi komputer.
5. New Media sebagai Estetika yang menemani Tahap Awal Setiap Baru Modern Media dan Komunikasi Teknologi – “Sementara kiasan ideologis memang tampaknya akan muncul kembali lebih teratur, strategi estetik banyak mungkin muncul kali dua atau tiga … Agar pendekatan ini menjadi benar-benar bermanfaat akan cukup untuk nama sederhana strategi dan kiasan dan merekam saat-saat penampilan mereka, melainkan kita harus mengembangkan analisis yang jauh lebih komprehensif yang akan berkorelasi sejarah teknologi dengan sosial, politik, dan sejarah ekonomi atau masa modern. ”
6. New Media sebagai cepat Pelaksanaan Eksekusi Algoritma Sebelumnya secara manual atau melalui Technologies lain – Komputer adalah besar kecepatan-up dari apa yang sebelumnya teknik manual. misalnya kalkulator. “Dramatis mempercepat eksekusi teknik membuat representasi yang mungkin sebelumnya tidak ada.” Hal ini juga memungkinkan banyak bentuk-bentuk baru seni media seperti multimedia interaktif dan permainan komputer. “Pada satu tingkat, sebuah komputer digital modern hanya kalkulator lebih cepat, kita tidak harus mengabaikan identitas lainnya:. Bahwa perangkat kontrol cybernetic”
7. New Media sebagai Encoding dari Avant-Garde Modernisme, New Media sebagai Bank Jasa – Manovich menyatakan bahwa tahun 1920 lebih relevan ke New Media daripada jangka waktu lainnya. Meta-media bertepatan dengan postmodernisme di bahwa mereka berdua bekerja ulang lama daripada membuat pekerjaan baru. media New avant-garde “adalah tentang cara-cara baru untuk mengakses dan memanipulasi informasi” (hypermedia misalnya, database, mesin pencari, dll). Meta-media adalah sebuah contoh bagaimana kuantitas dapat berubah menjadi kualitas seperti dalam teknologi new media dan teknik manipulasi dapat “recode estetika modernis menjadi estetika postmodern sangat berbeda.”
8. New Media sebagai Artikulasi Paralel Gagasan serupa di Pasca-Perang Dunia II Seni dan Komputasi Modern – Post WWII Art atau “kombinatorik” melibatkan pembuatan gambar dengan sistematis mengubah parameter tunggal. Ini mengarah pada penciptaan atau sangat gambar yang sama dan struktur spasial. “Hal ini menggambarkan bahwa algoritma, ini bagian penting dari new media, tidak tergantung pada teknologi, tetapi dapat dilaksanakan oleh manusia.”

Globalisasi dan new media

Munculnya new media telah meningkatkan komunikasi antara orang di seluruh dunia dan Internet. Ini telah memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri melalui blog, situs web, gambar, dan media user-generated lainnya.

Terbang (2002) menyatakan bahwa sebagai hasil dari evolusi teknologi new media, globalisasi terjadi. Globalisasi umumnya dinyatakan sebagai “lebih dari ekspansi kegiatan di luar batas-batas negara bangsa tertentu” [5]. Globalisasi memperpendek jarak antara orang di seluruh dunia dengan komunikasi elektronik (Carely 1992 di Flew 2002) dan Cairncross (1998) menyatakan pembangunan yang besar ini sebagai “kematian jarak”. New media “radikal memutus sambungan antara tempat fisik dan tempat sosial, membuat lokasi fisik jauh kurang berarti untuk hubungan sosial kita” (Croteau dan Hoynes 2003: 311).

Namun, perubahan dalam lingkungan new media membuat serangkaian ketegangan dalam konsep “ruang publik”. Menurut Ingrid Volkmer, “ruang publik” didefinisikan sebagai proses melalui mana komunikasi publik menjadi direstrukturisasi dan sebagian disembedded dari lembaga-lembaga politik dan budaya nasional. Kecenderungan ini lingkup publik global tidak hanya sebagai bentuk ekspansi geografis suatu bangsa ke seluruh dunia, tetapi juga perubahan hubungan antara masyarakat, media dan negara (Volkmer, 1999:123).

“Virtual komunitas” sedang dibangun batas geografis online dan melampaui, menghilangkan pembatasan sosial. Howard Rheingold (2000) menggambarkan ini masyarakat global sebagai jaringan sendiri didefinisikan, yang menyerupai apa yang kita lakukan dalam kehidupan nyata. “Orang-orang dalam komunitas virtual menggunakan kata-kata di layar untuk berbasa-basi dan berdebat, terlibat dalam wacana intelektual, melakukan perdagangan, membuat rencana, brainstorming, gosip, permusuhan, jatuh cinta, membuat seni tinggi sedikit dan banyak omong kosong” (Rheingold dikutip dalam Slevin 2000: 91). Untuk Sherry Turkle “membuat komputer ke dalam diri kedua, menemukan jiwa dalam mesin, dapat menggantikan hubungan manusia” (Holmes 2005: 184). new media memiliki kemampuan untuk terhubung lainnya menyukai-minded di seluruh dunia.

Sementara perspektif ini menunjukkan bahwa teknologi drive – dan karena itu merupakan faktor yang menentukan – dalam proses globalisasi, argumen yang melibatkan determinisme teknologi umumnya disukai oleh studi media mainstream Sebaliknya akademisi fokus pada keanekaragaman tersebut. proses oleh teknologi yang didanai, diteliti dan diproduksi, membentuk loop umpan balik ketika teknologi yang digunakan dan sering diubah oleh pengguna mereka, yang kemudian feed ke dalam proses pembangunan membimbing masa depan mereka.

Sementara komentator seperti Castells mendukung sebuah ‘determinisme lunak’ dimana mereka berpendapat bahwa ‘Teknologi tidak menentukan masyarakat. Juga tidak script masyarakat proses perubahan teknologi, karena banyak faktor, termasuk cipta individual dan entrpreneurialism, campur tangan dalam proses penemuan ilmiah, inovasi teknis dan aplikasi sosial, sehingga hasil akhir tergantung pada suatu pola interaksi yang kompleks. Memang dilema determinisme teknologi mungkin masalah palsu, karena teknologi adalah masyarakat dan masyarakat tidak dapat dipahami tanpa alat teknologi. ” (Castells 1996:5) ini, bagaimanapun, masih berbeda dari yang menyatakan bahwa perubahan sosial yang dipicu oleh perkembangan teknologi, yang mengingatkan pada tesis Marshall McLuhan.

Manovich [14] dan Castells [10] berpendapat bahwa sementara media massa ‘berhubungan dengan logika masyarakat massa industri, yang sesuai nilai-nilai di atas individualitas,’ (Manovich 2001:41) new media mengikuti logika masyarakat pascaindustri atau globalisasi dimana ‘setiap warga negara bisa membangun gaya kustom dan pilih ideologi dia dari sejumlah besar pilihan. Daripada mendorong obyek yang sama kepada khalayak massa, pemasaran sekarang mencoba untuk menargetkan masing-masing individu secara terpisah. ” (Manovich 2001:42).

 

New media sebagai alat untuk perubahan sosial

Gerakan Sosial Media memiliki sejarah yang kaya dan bertingkat yang telah berubah dengan kecepatan tinggi sejak New Media menjadi banyak digunakan. Zapatista Tentara Pembebasan Nasional Chiapas, Meksiko adalah gerakan besar pertama untuk membuat dikenal luas dan penggunaan yang efektif Baru Media untuk komunike dan pengorganisasian pada tahun 1994. Sejak itu, New media telah digunakan secara luas oleh gerakan sosial untuk mendidik, mengatur, produk budaya saham gerakan, berkomunikasi, membangun koalisi, dan banyak lagi. Konferensi Menteri WTO tahun 1999 kegiatan protes tengara lain dalam penggunaan New Media sebagai alat untuk perubahan sosial. Protes WTO menggunakan media untuk mengatur tindakan asli, berkomunikasi dengan dan mendidik peserta, dan digunakan sumber media alternatif. Gerakan Indymedia juga dikembangkan dari tindakan ini, dan telah menjadi alat yang hebat dalam demokratisasi informasi, yang merupakan aspek lain dibahas secara luas gerakan new media. Beberapa ahli bahkan pandangan ini demokratisasi sebagai indikasi penciptaan sebuah paradigma “radikal, sosio-teknis untuk menantang model yang dominan, neoliberal dan teknologi determinis teknologi informasi dan komunikasi “. Sebuah pandangan yang kurang radikal sepanjang baris yang sama adalah bahwa orang yang mengambil keuntungan dari Internet untuk menghasilkan globalisasi akar rumput, satu yang anti-neoliberal dan berpusat pada orang daripada aliran modal [20]. Tentu saja , beberapa juga skeptis terhadap peran New media di Gerakan Sosial. Banyak sarjana menunjukkan akses terhadap new media sebagai hambatan untuk gerakan yang luas, kadang-kadang bahkan menindas beberapa di dalam gerakan. Lain skeptis tentang bagaimana demokrasi atau berguna itu benar-benar adalah untuk gerakan sosial, bahkan bagi mereka yang memiliki akses. [22] Ada juga banyak New Media komponen yang aktivis mengutip seperti alat untuk perubahan yang belum banyak dibahas seperti itu oleh akademisi.

New Media juga menemukan penggunaan dengan gerakan sosial yang kurang radikal seperti Free Hugs Campaign. Menggunakan situs web, blog, dan video online untuk menunjukkan efektivitas gerakan itu sendiri. Seiring dengan contoh ini penggunaan blog volume tinggi telah memungkinkan berbagai pandangan dan praktik menjadi lebih luas dan mendapatkan lebih banyak perhatian publik. Contoh lain adalah gratis di Tibet berlangsung Kampanye, yang telah dilihat pada sejumlah situs serta memiliki sedikit tie-in dengan band Gorillaz di klip mereka Bitez Gorillaz menampilkan 2D vokalis duduk dengan pengunjuk rasa di Tibet protes Gratis. Lain perubahan sosial dilihat berasal dari New Media adalah tren di dunia fashion dan munculnya subkultur misalnya Teks Bicara, Cyberpunk, dan lain-lain berbagai.
[Sunting] Keamanan Nasional

New Media juga baru-baru ini menjadi menarik bagi masyarakat spionase global seperti yang mudah diakses secara elektronik dalam format basis data dan karena itu dapat dengan cepat diambil dan sebaliknya direkayasa oleh pemerintah nasional. Terutama kepentingan masyarakat spionase adalah Facebook dan Twitter, dua situs dimana individu bebas membocorkan informasi pribadi yang kemudian dapat disaring melalui dan diarsipkan untuk penciptaan otomatis berkas-berkas pada kedua orang bunga dan warga rata-rata.
[Sunting] interaktivitas dan new media

Interaktivitas telah menjadi sebuah istilah untuk sejumlah new media menggunakan pilihan berkembang dari penyebaran cepat jalur akses Internet, digitalisasi media, dan konvergensi media. Pada tahun 1984, Beras mendefinisikan new media sebagai teknologi komunikasi yang memungkinkan atau memfasilitasi interaksi pengguna-untuk-user dan interaktivitas antara pengguna dan informasi. [24] Seperti Internet menggantikan “satu-ke-banyak” model komunikasi massa tradisional dengan kemungkinan web “banyak-untuk-banyak” komunikasi. Setiap individu dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan media online-nya dan termasuk gambar, teks, dan suara tentang apa pun yang ia memilih Jadi new media dengan konvergensi teknologi menggeser model komunikasi massa,. Dan secara radikal membentuk cara kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan satu sama lain. Vin Crosbie [26] (2002) menggambarkan tiga media komunikasi di “Apa itu new media?”. Dia melihat media interpersonal sebagai “1-1”, media massa sebagai “satu untuk banyak” dan, akhirnya New Media sebagai Individuasi Media atau “banyak banyak”.

Ketika kita berpikir tentang interaktivitas dan maknanya, kita menganggap bahwa hanya menonjol dalam dinamika percakapan individu yang tatap muka. Pembatasan pendapat tidak memungkinkan kita untuk melihat keberadaannya di forum komunikasi dimediasi. Interaktivitas hadir dalam pekerjaan pemrograman, seperti video game. Ini juga layak dalam operasi media tradisional. Pada pertengahan tahun 1990, para pembuat film mulai menggunakan kamera digital murah untuk membuat film. Itu juga saat teknologi gambar bergerak telah dikembangkan, yang dapat dilihat pada desktop komputer dalam gerakan penuh. Perkembangan teknologi new media adalah metode baru bagi seniman untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia besar. Pengaturan lain interaktivitas termasuk radio dan televisi berbicara, surat untuk editor, partisipasi pendengar dalam program tersebut, dan komputer dan program teknologi [27] new media Interaktif telah menjadi manfaat benar setiap orang. karena orang dapat mengekspresikan karya seni mereka di lebih dari satu cara dengan teknologi yang kita miliki saat ini dan tidak ada lagi batas untuk apa yang bisa kita lakukan dengan kreativitas kita.

Interaktivitas dapat dianggap sebagai konsep sentral dalam memahami new media, tetapi berbeda bentuk media memiliki derajat yang berbeda interaktivitas, bahkan beberapa bentuk digital dan konvergensi media tidak sebenarnya interaktif sama sekali. Tony Feldman menganggap televisi satelit digital sebagai contoh dari teknologi new media yang menggunakan kompresi digital secara dramatis meningkatkan jumlah saluran televisi yang dapat disampaikan, dan yang mengubah sifat dari apa yang dapat ditawarkan melalui layanan ini, tetapi tidak mengubah pengalaman televisi dari titik pandang pengguna, karena tidak memiliki dimensi lebih lengkap interaktif. Tetap terjadi bahwa interaktivitas bukanlah karakteristik yang melekat dari semua teknologi new media, seperti digitalisasi dan konvergensi.

Terry Terbang (2005) berpendapat bahwa “permainan interaktif global industri besar dan berkembang, dan berada di barisan depan dari banyak inovasi paling signifikan dalam new media” (Flew 2005: 101). Interaktivitas menonjol dalam permainan komputer online seperti World of Warcraft, The Sims Online dan Second Life. Permainan ini, perkembangan dari “new media”, memungkinkan pengguna untuk membangun hubungan dan pengalaman rasa memiliki, meskipun batas-batas temporal dan spasial. Permainan ini dapat digunakan sebagai melarikan diri atau untuk bertindak keluar hidup yang diinginkan. Will Wright, pencipta The Sims, “yang terpesona dengan cara gamer telah menjadi begitu melekat pada penemuan-nya dengan beberapa bahkan menjalani kehidupan mereka melalui hal itu”. New media telah menciptakan realitas virtual yang menjadi ekstensi semata-mata dunia kita hidup masuk Dengan penciptaan Second Life dan Aktif Worlds sebelum itu, orang kontrol lebih selama ini dunia maya di mana apapun yang peserta bisa memikirkan dalam pikiran mereka bisa menjadi kenyataan di Second Life.

New Media perubahan terus-menerus karena selalu diubah dan didefinisikan oleh interaksi antara penggunaan kreatif massa, muncul teknologi, perubahan budaya, dll

 

 

Seni new media

Asal-usul seni new media dapat dilacak dengan penemuan fotografi bergerak dari abad 19 akhir seperti zoetrope (1834), yang praxinoscope (1877) dan zoopraxiscope Eadweard Muybridge’s (1879).

Selama tahun 1960-an perkembangan teknologi maka baru dari video menghasilkan percobaan seni new media Nam June Paik dan Wolf Vostell, dan pertunjukan multimedia Fluxus. Pada akhir 1980-an perkembangan komputer grafis, dikombinasikan dengan teknologi real time kemudian di tahun 1990-an dengan penyebaran dari Web dan Internet disukai munculnya bentuk-bentuk baru dan berbagai interaktivitas Lynn Hershman Leeson, David Rokeby, Don Ritter, perry Hoberman, seni telematika Roy Ascott, Internet Vuk Cosic, Jodi, virtual dan mendalam seni Jeffrey Shaw, Maurice Benayoun dan besar perkotaan instalasi Rafael Lozano-Hemmer.
Kulit Dunia (1997), Virtual Reality Maurice Benayoun’s Instalasi Interaktif

Sekaligus seniman kemajuan bioteknologi juga memungkinkan seperti Eduardo Kac untuk mulai menjajaki DNA dan genetika sebagai media seni baru.

Seni Kontemporer New Media pengaruh pada seni new media telah teori dikembangkan sekitar hypertext, database, dan jaringan. Pemikir penting dalam hal ini telah Vannevar Bush dan Theodor Nelson dengan kontribusi penting dari karya sastra Jorge Luis Borges, Italo Calvino, Julio Cortázar, Lev Manovich, dan Douglas Cooper. Unsur-unsur telah sangat revolusioner untuk bidang narasi dan studi anti naratif, memimpin eksplorasi ke bidang-bidang seperti narasi non-linear dan interaktif. Sebuah timeline kontemporer seni media dapat ditemukan di sini.

 

Tema
G.H. Hovagimyan “Sebuah Soapopera untuk iMac”

Dalam buku Seni New media, Mark Suku dan Reena Jana bernama beberapa tema yang kontemporer alamat seni new media, termasuk seni komputer, kolaborasi, identitas, perampasan, buka sourcing, TelePresence, pengawasan, parodi perusahaan, serta intervensi dan hacktivism. Dalam buku Postdigitale, Maurizio Bolognini menyarankan bahwa seniman new media memiliki satu common denominator, yang merupakan hubungan self-referensial dengan teknologi baru, hasil menemukan diri dalam sebuah transformasi zaman pembuatan ditentukan oleh perkembangan teknologi. Namun Seni New media tidak muncul sebagai seperangkat praktik homogen, tapi sebagai bidang kompleks konvergen sekitar tiga elemen utama: 1) sistem seni, 2) penelitian ilmiah dan industri, dan 3) aktivisme politik-budaya media. Ada perbedaan yang signifikan antara seniman-ilmuwan, aktivis dan seniman-seniman teknologi lebih dekat dengan sistem seni, yang tidak hanya memiliki pelatihan yang berbeda dan technocultures, tetapi juga produksi artistik yang berbeda. Hal ini harus diperhitungkan dalam meneliti beberapa tema ditangani oleh New Media Art.

Non-linearitas dapat dilihat sebagai suatu topik penting untuk seni new media dengan artis seperti Bill Viola yang mengeksplorasi istilah sebagai pendekatan untuk melihat berbagai bentuk proyek-proyek digital. Ini adalah konsep kunci karena orang diperoleh gagasan bahwa mereka dikondisikan untuk melihat segala sesuatu secara linear dan jelas. Sekarang, seni adalah melangkah keluar dari formulir itu dan memungkinkan bagi orang untuk membangun pengalaman mereka sendiri dengan lembaran. Orang selalu bertanya, “Apakah perbedaan antara non-linearitas dan acak?” Non-linearitas menjelaskan proyek yang memiliki kebebasan dengan parameter tertentu, sedangkan keacakan memiliki kebebasan dan tidak ada batas apapun. seni non-linear biasanya membutuhkan partisipasi penonton untuk mengungkapkan non-linearitas sementara seni acak, lebih-atau-kurang, bertindak sendiri. Ketika melihat Umum Rahasia, seseorang dapat melihat ini sepotong sebagai non-linear karena ide-ide ditekankan oleh orang-orang seperti Viola. Dengan demikian, penonton dapat memahami tema lain dalam berbagai bentuk seni new media. Aspek partisipatif seni new media, yang bagi beberapa seniman telah menjadi integral, muncul dari Allan Kaprow’s ‘ihwal’.

Konektivitas-antar dan interaktifitas dari internet, serta pertarungan antara kepentingan perusahaan, kepentingan pemerintah, dan kepentingan publik yang melahirkan web hari ini, mempesona dan menginspirasi banyak saat ini New Media Art.

Banyak proyek seni new media juga bekerja dengan tema-tema seperti politik dan kesadaran sosial, memungkinkan untuk aktivisme sosial melalui sifat interaktif media. Beberapa contoh termasuk Sharon Daniel Umum Rahasia, sebuah situs yang menunjukkan penindasan dan perjuangan di balik sistem penjara di Amerika; Terapan Otonomi Terminal Air, sebuah situs yang menunjukkan praktek-praktek program rendition luar biasa Amerika Serikat Central Intelligence Agency; Beyondmedia Pendidikan, non-profit organisasi yang bekerja sama dengan wanita kurang terlayani, pemuda, dan masyarakat untuk membuat dan mendistribusikan seni media pada topik keadilan sosial termasuk kekerasan gender dan keselamatan sekolah; dan Michael Mandiberg The Standard Oil, Firefox plugin yang menunjukkan semua harga produk online di biaya barel minyak mentah.

Daftar pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/New_media
http://en.wikipedia.org/wiki/New_media_art
koran pulsa edisi IV no58 2009





Sejarah bahasa java

22 02 2010

Kelahiran bahasa Java dimulai tahun 1991. Bahasa Java merupakan proyek penelitian Sun Microsystems yang diberi nama kode Green. Proyek ini bertujuan membangun sebuah sistem yang memungkinkan komputer berperan dalam peralatan rumah tangga. Fokus pertama proyek adalah pada TV kabel yang disebut set-top box. Idenya adalah agar para pengguna televisi dapat memesan film, membeli barang dan sebagainya melalui televisi.

Untuk menjalankan proyek tersebut Sun merencanakan untuk membangun sebuah sistem operasi yang dibangun dengan bahasa C++. Akan tetapi James Gosling (salah seorang anggota tim proyek) merasa tidak puas dengan bahasa C++. Akhirnya Ia membuat sendiri bahasa pemrograman baru yang diberi nama Oak. Nama tersebut diambil dari nama pohon yang terlihat dari jendela kantornya. Oak dibuat berdasarkan pada syntax bahasa C++. Namun Oak lebih sederhana dari C++, lebih stabil dan lebih mendukung network-programming. Selain itu Oak dibuat murni object-oriented. Bahasa Oak dibuat sebagai bahasa yang tidak terikat pada satu platform (cross-platform atau multi-platform). Tahun 1994, proyek Green diperbesar oleh Sun menjadi proyek FirstPerson. Tapi proyek tersebut gagal akibat penolakan pasar terhadap ide TV interaktif.

Pada saat itu Internet memulai sejarah baru dengan WWW (World Wide Web). Browser GUI pertama adalah Mosaic. Sun melihat celah lain dalam dunia Web. Sun merasa bahasa Oak yang multi-platform serta ditujukan untuk pemrograman interaktif dan distributed sangat cocok untuk dunia Web.

Tahun 1995, nama Oak diganti dengan nama Java karena ada produk lain yang telah mematenkan nama tersebut. Pemilihan nama ini (yang dikenal oleh para pekerja Sun sebagai nama jenis kopi) sama sekali tidak didasarkan atas kedekatan mereka dengan Indonesia atau pulau (atau orang) Jawa. Nama Java dipilih mengalahkan nama-nama lainnya, sekedar karena mereka merasa bahwa nama ini sangat bagus (“cool” menurut bahasa anak muda sekarang). Bersamaan dengan lahirnya nama Java ini, Sun juga mengganti nama web-browser mereka menjadi HotJava (semula bernama WebRunner). Sun kemudian mengumumkan bahasa Java sebagai bahasa yang mampu menjalankan Web secara interaktif dan aman.

Pada pertengahan tahun 1995, Netscape mengumumkan akan mengadopsi Java di dalam browser mereka. Kemudian, Java (pada tahun-tahun itu) secara de-facto menjadi bahasa standar di dunia maya Internet. Perkembangan Java dipermudah lagi dengan tersedianya JDK (Java Development Kit) di situs milik Sun yang dapat di-download gratis. Akhir tahun 1995, IBM dan Microsoft memutuskan untuk membeli lisensi Java untuk dipakai dalam teknologi mereka.





CYBER CRIME, KEJAHATAN DI DUNIA MAYA

22 02 2010

CYBER CRIME, KEJAHATAN DI DUNIA MAYA

Sahabat, sering kita membaca sebuah kalimat yang berbunyi “hidup adalah realitas”. Ya, sebuah kenyataan. Sesuatu yang benar-benar terjadi, melibatkan setiap komponen kehidupan mulai dari yang terkecil seperti sel sampai dengan tingkatan yang lebih kompleks lagi seperti manusia. Saya, Anda dan orang-orang disekitar Anda -isteri, suami, anak-anak, orang tua ,tetangga, handai taulan, dan rekan-rekan kerja- adalah para pelaku utama drama kehidupan ini.

Telah menjadi fitrah bahwa manusia adalah mahluk sosial, mahluk yang tidak dapat hidup sendiri. Bersimbiosis atau bekerjasama dengan sesama adalah suatu keharusan agar dapat survive guna menamatkan satu episode kehidupan. Yang tentunya bagi setiap manusia durasinya berbeda-beda satu dengan lainnya. Rasa saling percaya dan membutuhkan  menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi agar kerjasama tersebut berjalan.

Itu jika kita berada dalam sisi realitas kita, namun adakalanya keadaan memaksa kita untuk menapaki sisi-sisi kehidupan kita yang tidak nyata, yang unreal, seperti ketika kita sedang bermimpi, berangan-angan atau melamunkan sesuatu. Kecanggihan teknologipun turut berperan menciptakan ruang tersebut. Ruang dimana batas antara sebuah kenyataan dan ke taknyataan amat sangat tipis sekali. Ya, kita mengenalnya dengan dunia maya, cyber space. Dengan bermodalkan seperangkat CPU, notebook ataupun telepon genggam yang terhubung dengan internet (interconnected-networking) maupun WAP (wireless application protocol) kita dapat memasuki “dunia maya” kita. Dunia abu-abu yang batas antara putih dan hitam hampir tidak dapat dibedakan.

Seiring berjalannya waktu dan semakin beragamnya kepentingan manusia memanfaatkan ruang maya ini memunculkan berbagai sisi negatif mengimbangi sisi-sisi positifnya. Dalam sebuah teori dikatakan “Crime is a product of society and its reproduction is always a characteristic of the society itself.Secara sederhana dapat diartikan, masyarakat sendirilah yang melahirkan sebuah kejahatan dan kelahirannya merupakan karakteristik dari masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi tingkat intelektualitas masyarakat tersebut semakin tinggi pula tingkat kejahatan yang ditimbulkan.

Kejahatan yang ditimbulkan dari perkembangan negatif dunia maya dikenal dengan istilah cybercrime, kejahatan dunia maya. Cybercrime sering diidentikkan dengan computer crime yakni tindak kejahatan yang memakai komputer ataupun jaringan sebagai alat utama atau tempat kejahatan. Beberapa bentuk Computer Crime dengan cybercrime termasuk didalamnya antara lain:

Unauthorized Access to Computer System and Service: Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi internet/intranet.

Illegal Contents: Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah, dan sebagainya.

Data Forgery: Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku. Termasuk didalamnya adalah pencurian ID ataupun alamat email.

Cyber Espionage: Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.

Cyber Sabotage and Extortion: Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku kejahatan tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase tersebut, tentunya dengan bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut sebagai cyber-terrorism.

Offense against Intellectual Property: Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.

Infringements of Privacy: Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.

Itulah beberapa contoh kejahatan di dunia maya, yang mungkin akan terus dan terus berkembang seiring dengan semakin tingginya tingkat intelektualitas manusia. Di dunia maya kita bebas melakukan apa saja, semisal browsing dan chatting yang merupakan aktivitas favorit para netter disamping bermain game online. Dari dua sarana itulah sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk memetik keuntungan pribadi yang celakanya merugikan pihak lain.

Mungkin awalnya hanya sekedar say hello. Berlanjut dengan mengirim pesan-pesan pribadi ataupun mengarah kepada curhatan-curhatan pribadi yang sedih, tragis nan melankolis. Menarik empati kita sampai kepada titik yang akal sehatpun kadang tidak digunakan untuk mencerna dan menelaah setiap untaian kata yang terangkai indah. Sisi humanis kita, karena telah  timbul rasa percaya kemudian otakpun memberikan respon bahwa ada seseorang yang memerlukan bantuan, secara spontan bantuan diberikan. Seringnya bantuan yang diharapkan oleh oknum yang tidak bertanggunjawab ini ujung-ujungnya berupa materi. Dari sisi immateri, berita bohong yang menggiring opini publik, pencemaran nama baik atau fitnah yang dihembuskan menjadi pelengkap warna-warni kejahatan di dunia maya. Dunia yang sekali lagi batas antara kenyataan dan ketaknyataan tipis sekali, dunia dimana kebenaran dan kepalsuan hanya berbatas ruang dan waktu.

Jika “si maya” adalah bidadari cantik atau pangeran tampan yang membawa madu di tangan kanannya dan racun di tangan kirinya bergaya layaknya akhwat atau ikhwan, yang bergamis panjang dan berjenggot rapi *kesan pertama begitu menggoda, right?*. Namun kedua tangan itu ditutup oleh sutera halus yang menghalangi pandangan mata, kita tidak tahu yang mana madu yang mana racun. Lalu bagaimana cara kita membedakannya? Sahabat, Allah telah mengkaruniai kita dengan akal, kelima panca indera dan juga hati. Gunakanlah itu, insyaallah manisnya madu tak akan pernah tergantikan oleh pahitnya racun yang mematikan.





Sosialisalisasi individu

22 02 2010

Sosialisalisasi individu

Ketika bayi dilahirkan, dia tidak tahu apa-apa tentang diri dan lingkungannya. Walau begitu, bayi tersebut memiliki potensi untuk mempelajari diri dan lingkungannya. Apa dan bagaimana dia belajar, banyak sekali dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana dia dilahirkan. Kita bisa berbahasa Indonesia karena lingkungan kita berbahasa Indonesia; kita makan menggunakan sendok dan garpu, juga karena lingkungan kita melakukan hal yang sama; Demikian pula apa yang kita makan, sangat ditentukan oleh lingkungan kita masing-masing.

Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi merupakan proses yang terus terjadi selama hidup kita.

Syarat terjadinya sosialisasi

Pada dasarnya, sosialisasi memberikan dua kontribusi fundamental bagi kehidupan kita. Pertama, memberikan dasar atau fondasi kepada individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat, dan kedua memungkinkan lestarinya suatu masyarakat – karena tanpa sosialisasi akan hanya ada satu generasi saja sehingga kelestarian masyarakat akan sangat terganggu..Contohnya, masyarakat Sunda, Jawa, Batak, dsb. akan lenyap manakala satu generasi tertentu tidak mensosialisasikan nilai-nilai kesundaan, kejawaan, kebatakan kepada generasi berikutnya. Agar dua hal tersebut dapat berlangsung maka ada beberapa kondisi yang harus ada agar proses sosialisasi terjadi. Pertama adanya warisan biologikal, dan kedua adalah adanya warisan sosial.

  1. Warisan dan Kematangan Biologikal .

Dibandingkan dengan binatang, manusia secara biologis merupakan makhluk atau spesis yang lemah karena tidak dilengkapi oleh banyak instink. Kelebihan manusia adalah adanya potensi untuk belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya. Warisan biologis yang merupakan kekuatan manusia, memungkinkan dia melakukan adaptasi pada berbagai macam bentuk lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan manusia bisa memahami masyarakat yang senantiasa berubah, sehingga lalu dia mampu berfungsi di dalamnya, menilainya, serta memodifikasikannya. Namun tidak semua manusia mempunyai warisan biologis yang baik, sebab ada pula warisan biologis yang bisa menghambat proses sosialisasi. Manusia yang dilahirkan dengan cacat pada otaknya atau organ tubuh lainnya (buta, tuli/bisu, dsb.) akan mengalami kesulitan dalam proses sosialisasi.

Proses sosialisasi juga dipengaruhi oleh kematangan biologis (biological maturation), yang umumnya berkembang seirama dengan usia biologis manusia itu sendiri. Misalnya, bayi yang usianya empat minggu cenderung memerlukan kontak fisik, seperti ciuman, sentuhan, pelukan. Begitu usianya enambelas minggu maka dia mulai bisa membedakan muka orang lain yang dekat dengan

*) Disadur dari ”Early Socialization” Wiggins, Wiggins & Zanden, 1994.

dirinya, dan lalu mulai bisa tersenyum. Pada usia tiga bulan, seorang bayi jangan diminta untuk berjalan atau pun berhitung, berpakaian, dan pekerjaan lainnya. Semua itu akan sia-sia, menghabiskan waktu karena secara biologis, bayi tersebut belum cukup matang. Dengan demikian warisan dan kematangan biologis merupakan syarat pertama yang perlu diperhatikan dalam proses sosialisasi.

  1. 2. Lingkungan yang menunjang.

Sosialisasi juga menuntut adanya lingkungan yang baik yang menunjang proses tersebut, di mana termasuk di dalamnya interaksi sosial. Kasus di bawah ini dapat dijadikan satu contoh tentang pentingnya lingkungan dalam proses sosialisasi. Susan Curtiss (1977) menaruh minat pada kasus anak yang diisolasikan dari lingkungan sosialnya. Pada tahun 1970 di California ada seorang anak berusia tigabelas tahun bernama Ginie yang diisolasikan dalam sebuah kamar kecil oleh orang tuanya. Dia jarang sekali diberi kesempatan berinteraksi dengan orang lain. Kejadian ini diketahui oleh pekerja sosial dan kemudian Ginie dipindahkan ke rumah sakit, sedangkan orang tuanya ditangkap dengan tuduhan melakukan penganiayaan dengan sengaja. Pada saat akan diadili ternyata ayahnya bunuh diri.

Ketika awal berada di rumah sakit, kondisi Ginie sangat buruk. Dia kekurangan gizi, dan tidak mampu bersosialisasi. Setelah dilakukan pengujian atas kematangan mentalnya ternyata mencapai skor seperti kematangan mental anak-anak berusia satu tahun. Para psikolog, akhli bahasa, akhli syaraf di UCLA (Universitas California) merancang satu program rehabilitasi mental Ginie. Empat tahun program tersebut berjalan ternyata kemajuan mental Ginie kurang memuaskan. Para akhli tersebut heran mengapa Ginie mengalami kesukaran dalam memahami prinsip tata bahasa, padahal secara genetis tidak dijumpai cacat pada otaknya. Sejak dimasukan ke rumah sakit sampai dengan usia dua puluh tahun, Ginie dilibatkan dalam lingkungan yang sehat, yang menunjang proses sosialisasi. Hasilnya, lambat laun Ginie mulai bisa berpartisipasi dengan lingkungan sekitarnya.

Penelitian lain dilakukan oleh Rene Spitz (1945). Dia meneliti bayi-bayi yang ada di rumah yatim piatu yang memperoleh nutrisi dan perawatan medis yang baik namun kurang memperoleh perhatian personal. Ada enam perawat yang merawat empat puluh lima bayi berusia di bawah delapan belas bulan. Hampir sepanjang hari, para bayi tersebut berbaring di dalam kamar tidur tanpa ada “human-contact”. Dapat dikatakan, bayi-bayi tersebut jarang sekali menangis, tertawa, dan mencoba untuk bicara. Skor tes mental di tahun pertama sangat rendah, dan dua tahun kemudian penelitian lanjutan dilakukan dan ditemukan di atas sepertiga dari sembilan puluh satu anak-anak meninggal dunia. Dari apa yang ditemukannya, Spitz menarik kesimpulan bahwa kondisi lingkungan fisik dan psikis seorang bayi pada tahun pertama sangat mempengaruhi pembentukan mentalnya. Bayi pada saat itu sangat memerlukan sentuhan-sentuhan yang memunculkan rasa aman – kehangatan, dan hubungan yang dekat dengan manusia dewasa – sehingga bayi dapat tumbuh secara normal  di usia-usia selanjutnya.

Apa yang disosialisasikan ? : Budaya .

Anak dilahirkan dalam dunia sosial. Mereka merupakan anggota baru di dunia tersebut. Dari kacamata masyarakat, fungsi sosialisasi adalah mengalihkan segala macam informasi yang ada dalam masyarakat tersebut kepada anggota-anggota barunya agar mereka dapat segera dapat berpartisipasi di dalamnya.

Berdasarkan pengalaman yang kita miliki, banyak aspek-aspek kehidupan kita relatif stabil dan bisa diprediksi. Jalan-jalan yang cenderung padat di pagi hari, orang berlibur di akhir pekan,  anak-anak usia enam tahun mulai bersekolah, tata letak bangunan fisik suatu kota – ada alun-alun, pusat perbelanjaan, terminal bis, dsb., makan tiga kali dalam satu hari. Kesemua perilaku masyarakat tadi sudah membentuk satu pola perilaku umum yang secara teratur terjadi setiap hari. Keteraturan yang relatif stabil tersebut mengembangkan satu pola interaksi sebagai satu bentuk dari budaya. Budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan hal yang yang diciptakan oleh unit-unit sosial di mana setiap anggota unit sosial tersebut memberikan makna yang relatif sama pada hal-hal tadi; keyakinannya, nilai, norma, pengetahuan, bahasa, pola interaksi, dan juga hal-hal yang berkaitan dengan sarana fisik, seperti bangunan, mobil, baju, buku.

Komponen atau unsur Budaya

Nilai adalah prinsip-prinsip etika yang dipegang dengan kuat oleh individu atau kelompok sehingga mengikatnya dan lalu sangat berpengaruh pada perilakunya. Nilai berkaitan dengan gagasan tentang baik dan buruk, yang dikehendaki dan yang tak dikehendaki. Nilai membentuk norma, yaitu aturan-aturan baku tentang perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap anggota suatu unit sosial sehingga ada sanksi negatif dan positif. Norma sendiri ada berbagai tingkatan , yaitu adat istiadat (folkways) – cara makan, cara berpakaian, – anggota yang tidak melaksanakannya “hanya” kena sanksi sosial mis : dianggap aneh, “nyleneh”;  “mores” – aturan bisa tidak tertulis namun sanksinya relatif berat  – misalnya telanjang bulat di depan kelas akan dianggap gila ;  dan hukum (laws) – aturannya tertulis dan perlanggarnya bisa diperjarakan. Selain nilai dan norma, satu unsur budaya lainnya adalah peran. Peran atau peranan adalah seperangkat harapan atau tuntutan kepada seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu karena orang tersebut menduduki suatu status sosial tertentu.

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

Sosialisasi primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.

Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna  kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.

Tipe sosialisasi

Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. contoh, standar ‘apakah seseorang itu baik atau tidak’ di sekolah dengan di kelompok sepermainan tentu berbeda. Disekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.

Formal

Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.

Informal

Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.


Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Dalam lingkungan formal seperti di sekolah, seorang siswa bergaul dengan teman sekolahnya dan berinteraksi dengan guru dan karyawan sekolahnya. Dalam interaksi tersebut, ia mengalami proses sosialisasi. dengan adanya proses soialisasi tersebut, siswa akan disadarkan tentang peranan apa yang harus ia lakukan. Siswa juga diharapkan mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya ini termasuk anak yang baik dan disukai teman atau tidak? Apakah perliaku saya sudah pantas atau tidak?

Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun hasilnya sangat suluit untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus.

Pola sosialisasi

Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.

Proses sosialisasi

Menurut George Herbert Mead

George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.

Tahap persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan “mam”. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.

Tahap meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)

Tahap siap bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan temanya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Menurut Charles H. Cooley

Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (self concept) seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga tahapan sebagai berikut.

1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.

Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.

2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.

Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya. MIsalnya, gurunya selalu mengikutsertakan dirinya dalam berbagai lomba atau orang tuanya selalu memamerkannya kepada orang lain. Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang anak mungkin merasa dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada anak yang lebih hebat dari dia.

3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.

Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.


Ketiga tahapan di atas berkaitan erat dengan teori labeling, dimana seseorang akan berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak dicap “nakal”, maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai “anak nakal” sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, walaupun penilaian itu belum tentu kebenarannya.

Agen sosialisasi

Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga , kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah.

Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa.

Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.

Keluarga (kinship)

Bagi keluarga inti(nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti. Pada masyarakat perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya pengasuh bayi (baby sitter). menurut Gertrud jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.

Teman pergaulan

Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.

Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.

Lembaga pendidikan formal (sekolah)

Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.

Media massa

Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah,tabloid), media elektronik (radio, televisi, video,film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

Agen-agen lain

Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan olehinstitusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar.

Contoh kasus pengaruh agen sosialisasi terhadap individu

  1. Penayangan acara smackdown di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus,yang sebenarnya hanya disebabkan kurangnya perhatian orang tua ke anaknya.
  1. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
  1. Gelombang besar pornografi, baik dari internet maupun media cetak atau tv, didahului dengan gelombang game eletronik dan segmen-segmen tertentu dari media TV (horor, kekerasan, ketaklogisan, dan seterusnya) diyakini telah mengakibatkan kecanduan massal, penurunan kecerdasan, menghilangnya perhatian/kepekaan sosial, dan dampak buruk lainnya.
  1. Dengan munculnya facebook selain dijadikan alat untuk bersosialisasi secara positif,tetapi juga bias berubah menjadi ajang berkegiatan negative,karena itu akhir-akhir ini banyak terdapat kasus penculikan,prostitusi atau perselingkuhan antara pengguna facebook,kita bisa melihat tayangan berita di televisi banyak anak remaja yang menjadi korban penculikan atau korban dari gaya hidup yang glamor sehingga mereka merelakan kesucian mereka untuk ditukar dengan materi yang berlimpah.

Dengan contoh-contoh negative diatas kita bisa menilai sendiri bagaimana media massa itu sangat berpengaruh terhadap kepribadian yang kita punya,tetapi alangkah baiknya apabila kita bias memanfaatkan teknologi yang sudah ada bukan untuk hal-hal negative saja,tetapi masih banyak hal positif yang  bisa kita lakukan dengan teknologi tersebut,dan memang pada akhirnya semua itu tergantung pada diri sendiri apakah kita menggunakan teknologi tersebut untuk hal negative atau hal positif.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

home.unpar.ac.id/~hasan/

http://reformata.com/03457-facebook-marak-perselingkuhan-jadi-banyak.html





Pengaruh perkembangan iptek terhadap kemiskinan

22 02 2010

Pengaruh perkembangan iptek terhadap kemiskinan

Iptek di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat,sebagai Negara yang mempunyai potensi  SDA yang tinggi,Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan kemajan iptek tersebut untuk memanfaatkan SDA yang kita miliki. Tetapi seperti halnya kita ketahui bahwa kualitas pendidikan adalah hal yang sangat berpengaruh untuk menguasai dan mengikuti perkembangan iptek,sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM sehingga para penduduk bisa memanfaatkan SDA yang kita miliki semaximal mungkin dan akhirnya bisa mendorong laju perekonomian kita.

Tetapi seperti biasa dan sangat klasik,di Indonesia factor pendidikan yang rendah dan jumlah angka kemiskinan yang semakin bertambah merupakan masalah yang selalu menjadi beban bangsa Indonesia dan tidak pernah terselesaikan, sehingga bangsa Indonesia selalu menjadi bangsa yang serba terlambat Baik dari segi iptek maupun ekonomi.

Karena ke dua masalah itu saling berkaitan seharusnya Indonesia harus meningkatkan kualitas pendidikannya sebagai dasar untuk menghadapi perkembangan iptek yang masuk ke indonesia,mungkin dengan adanya bantuan subsidi dari pemerintah bisa sedikit membantu kualitas pendidikan di indonesia tapi itu saja tidak lah cukup. Bukan hanya fasilitas sekolah yang harus ditingkat kan tetapi moral dari pengajar dan murid juga harus di tingkat kan.

Dulu sekolah merupakan tempat untuk siswa benar-benar menimba ilmu,dan mereka sangat serius dalam mempelajari hal-hal yang baru karena memang tidak semua orang bisa bersekolah (kita bisa lihat dari masa penjajahan sampai era orde baru).orang yang bisa bersekolah hanya orang-orang tertentu seperti anak pejabat atau orang terpandang tetapi justru karena itu mereka menjadi semangat dalam menimba ilmu sehingga bangsa Indonesia bisa menciptakan orang-orang yang berkualitas dan termasuk orang hebat pada masanya. Tetapi kita bisa lihat sekarang,walaupun pendidikan sudah bisa didapatkan oleh siapa saja tetapi semangat mereka dalam menimba ilmu tidak sebanding dengan sewaktu dulu,karena memang sekarang sekolah bukan hanya media untuk menimba ilmu tetapi banyak orang yang menganggap sekolah hanya sebagai sebuah keharusan sehingga mereka beranggapakan sekolah merupakan paksaan bukan dari kesadaran diri sendiri yang ingin menimba ilmu,selain itu nama baik sekolah juga sudah banyak tercoreng oleh oknum yang menganut idealisme contohnya banyak pelajar sekarang yang tauran hanya untuk membuktikan bahwa sekolah mereka adalah yang terbaik atau sebagainya. Selain itu yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan,ialah kualitas pengajar yang baik.

Guru adalah pengganti orang tua kita disekolah,mereka adalah orang yang seharusnya membimbing kita.tetapi akhir-akhir ni nama baik guru sudah mulai tercoreng dimata masyarakat.kita bisa mengambil contoh ada beberapa kasus mengenai tindakan asusila seorang guru terhadap anak muridnya sendiri. Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi?? Sedangkan seharusnya guru lah yang membimbing kita dan mengajari ilmu yang berguna untuk bekal kita dan secara mutlak itu telah mencoreng nama baik guru dimata kita walaupun tidak semua guru seprti itu tetapi hal tersebut menimbulkan rasa was-was bagi orangtua.

Dan dari segi perekonomian Indonesia seharusnya mempunyai perencanaan ekonomi yang matang untuk jangka panjang dan pendek yang lbih terprinci. Contoh saat ini  banyak kasus para TKI yang sangat menyayat hati,seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan memonitor keberadaan para TKI yang berada di luar negeri bukan hanya menunggu devisa yang masuk dari hasil kerja keras mereka.karena rata-rata kasus yang terjadi ialah karena para TKI tersebut tidak di montor sepenuhnya oleh pemerintah,hal in bisa sedikit dkurangi apa bila TKI yang berangkat keluar negeri dberi sedikit bekal pendidkan sebelum berangakat misalkan diberi pelajaran bahas inggris agar bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara yang di tuju,karena kebanyakan dari TKI baru bisa fasih berbahasa inggris atau bahasa lain setelah mereka sampai dan bekerja disana. Dan tentu saja ini berkaitan dengan kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan tadi.

Hal-hal seperti diatas yang harusnya lebih sedikit dperhatikan oleh pemerintah karena kulitas bangsa indonesia tergantung dari factor- factor  tersebut. dan untuk menguasai iptek kualitas bangsa Indonesia harus ditingkatkan karena perkembangan iptek itu sangat cepat apa bila kita terlambat maka kita akan terus tertinggal dari Negara-negara berkembang lainya.

Seperti yang kita ketahui banyak perusahaan asing  yang mengambil alih dalam mengola sumber daya alam di Indonesia,karena indonesia tidak mampu untuk mengelola sumber daya alamnya sendiri sehingga pada akhirnya kita hanya mendapat sebagian kecil keuntungan financial dari hasil bumi kita sendiri.

Andaikan Indonesia bisa mengolah dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan mempelajari iptek yang sudah ada, pasti Indonesia akan segera terlepas dari  kemiskinan yang sekarang sedang mengerogoti bangsa Indonesia.

Sumber:

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A3800_0_3_0_M

Koran kompas adisi XII tahun 2009